Tujuan tindak lanjut yang ingin dilakukan untuk meningkatkan kualitas Praktik Kinerja
Tujuan Tindak Lanjut:
Memastikan bahwa pengawasan terhadap proses pembelajaran dilakukan secara rutin dan berkualitas untuk memberikan umpan balik konstruktif kepada guru, yang akan berdampak positif pada kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa.
Upaya-upaya yang ingin dilakukan untuk mencapai tujuan tindak lanjut tersebut:
Upaya Tindak Lanjut
Mempelajari Melalui PMM Observasi Kelas Rutin: Menjadwalkan observasi kelas secara rutin untuk memantau metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Feedback Konstruktif: Memberikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada guru setelah setiap observasi. Pengembangan Instrumen Pengawasan: Mengembangkan instrumen atau checklist pengawasan yang terstruktur untuk memudahkan evaluasi.
Kapan melakukan aksi tindak lanjut?
Periode Tindak Lanjut
Observasi Kelas Sesuai Jadwal: Mulai awal tahun ajaran baru, Juli 2024, dengan jadwal observasi setiap dua minggu.
Dukungan yang yang dibutuhkan untuk melakukan upaya tindak lanjut?
Kebutuhan Dukungan (Apa/Siapa):
Penyediaan atau akses ke sumber belajar melalui satuan pendidikan
Opsional: Pilihan Belajar dari Platform Merdeka Mengajar (PMM)
Tujuan tindak lanjut yang ingin dilakukan untuk meningkatkan kualitas Praktik Kinerja :
Tujuan berdasarkan Perdirjen GTK Nomor 7327 Tahun 2023 Tentang Model Kompetensi Kepala Sekolah:
Menyesuaikan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan di Tahap Siap
Komunikasi efektif dengan warga satuan pendidikan yang mengarah pada peningkatan kualitas satuan pendidikan.
Kapan akan mempelajari pilihan belajar dari PMM?
Periode Tindak Lanjut
November
Dukungan yang dibutuhkan untuk melakukan upaya tindak lanjut:
Kebutuhan Dukungan (Apa/Siapa):
Penyediaan atau akses ke sumber belajar melalui satuan pendidikan
Pilihan Belajar
Tujuan Tindak Lanjut
Memastikan bahwa pengawasan terhadap proses pembelajaran dilakukan secara rutin dan berkualitas untuk memberikan umpan balik konstruktif kepada guru, yang akan berdampak positif pada kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa.
Upaya Tindak Lanjut
Mempelajari Melalui PMM Observasi Kelas Rutin: Menjadwalkan observasi kelas secara rutin untuk memantau metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Feedback Konstruktif: Memberikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada guru setelah setiap observasi. Pengembangan Instrumen Pengawasan: Mengembangkan instrumen atau checklist pengawasan yang terstruktur untuk memudahkan evaluasi.
Periode Tindak Lanjut
Observasi Kelas Sesuai Jadwal: Mulai awal tahun ajaran baru, Juli 2024, dengan jadwal observasi setiap dua minggu.
Kebutuhan Dukungan (Apa/Siapa)
Penyediaan atau akses ke sumber belajar melalui satuan pendidikan
Kembali
Formulir Refleksi Tindak Lanjut
Berikut Pertanyaan dari Dokumen Refleksi Tindak Lanjut pada PMM :
1. Apa inspirasi baru yang didapatkan dari upaya tindak lanjut?
Inspirasi baru yang didapatkan dari upaya tindak lanjut adalah pentingnya pengawasan yang rutin dan berkualitas dalam proses pembelajaran dan penyelarasan serta evaluasi dan refleksi visi misi sekolah. Dengan melakukan observasi kelas secara terjadwal dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru, proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan. Selain itu, pengembangan instrumen pengawasan yang terstruktur membantu dalam melakukan evaluasi yang lebih objektif dan efektif sehingga visi misi sekolah dapat berprogres dengan baik.
2. Berdasarkan inspirasi yang didapatkan, apa Capaian perubahan praktik di ruang kelas/satuan pendidikan yang telah dilakukan?
Berdasarkan inspirasi yang didapatkan, capaian perubahan praktik di ruang kelas atau satuan pendidikan yang telah dilakukan meliputi:
- Peningkatan frekuensi observasi kelas, sehingga lebih banyak kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada guru.
- Peningkatan kualitas umpan balik yang diberikan kepada guru, menjadi lebih spesifik dan konstruktif.
- Adanya instrumen atau checklist pengawasan yang terstruktur, yang memudahkan proses evaluasi dan penilaian terhadap kinerja pengajaran.
3. Apa 3 tantangan paling sulit yang akan dihadapi dalam melakukan perubahan tersebut?
Tiga tantangan paling sulit yang akan dihadapi dalam melakukan perubahan tersebut adalah:
- Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Menyusun jadwal observasi yang padat dan melibatkan banyak guru bisa mengganggu jadwal pengajaran rutin dan keefektifan penjaringan aspirasi visi dan misi.
- Resistensi dari Guru: Tidak semua guru mungkin terbuka terhadap observasi dan umpan balik yang diberikan, terutama jika mereka merasa pengawasannya terlalu sering atau kritikan terlalu tajam.
- Pengembangan Instrumen Pengawasan: Membuat instrumen pengawasan yang benar-benar efektif dan dapat diterapkan secara konsisten memerlukan waktu dan percobaan yang berulang.
4. Bagaimana rencana Upaya Perbaikan dalam mengatasi tantangan tersebut agar bisa memastikan perubahan terjadi?
Untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan perubahan terjadi, berikut rencana upaya perbaikannya:
Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya:
- Membuat jadwal observasi yang fleksibel dan memastikan bahwa observasi tidak mengganggu jadwal pengajaran yang sudah ada.
- Mengalokasikan sumber daya tambahan, seperti asisten atau tenaga pendukung, untuk membantu proses observasi dan pengawasan.
- Malibatkan berbagai unsur stakeholder sekolah untuk mendapatkan visi misi yang lebih relevan dan kontekstual
Resistensi dari Guru:
- Melakukan komunikasi yang efektif dan transparan dengan guru tentang tujuan dan manfaat dari observasi dan umpan balik yang diberikan.
- Melibatkan guru dalam proses pengembangan instrumen pengawasan dan metode evaluasi, sehingga mereka merasa memiliki peran dalam perubahan yang terjadi.
Pengembangan Instrumen Pengawasan:
- Melakukan uji coba dan revisi terhadap instrumen pengawasan yang telah dikembangkan untuk memastikan efektivitasnya.
- Menggunakan feedback dari guru dan pengawas untuk terus menyempurnakan instrumen pengawasan agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.
Berdasarkan inspirasi yang didapatkan, capaian perubahan praktik yang telah dilakukan meliputi:
- Implementasi jadwal observasi kelas setiap dua minggu untuk memantau metode pengajaran.
- Pemberian umpan balik yang lebih konstruktif dan spesifik kepada guru setelah setiap observasi agar sesuai dengan visi misi yang telah dipaparkan
- Pengembangan dan penggunaan instrumen pengawasan atau checklist yang terstruktur untuk evaluasi kinerja pengajaran.
Tiga tantangan paling sulit yang akan dihadapi dalam melakukan perubahan tersebut adalah:
- Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Mengatur jadwal observasi yang tidak mengganggu jadwal pengajaran reguler.
- Resistensi dari Guru: Menghadapi guru yang mungkin merasa tidak nyaman atau enggan menerima observasi dan umpan balik.
- Pengembangan Instrumen Pengawasan yang Efektif: Membuat dan menyempurnakan instrumen pengawasan yang efektif dan aplikatif.
Rencana upaya perbaikan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah:
Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya:
- Mengatur jadwal observasi yang fleksibel dan memastikan observasi tidak mengganggu proses pengajaran yang ada.
- Mengalokasikan sumber daya tambahan, seperti tenaga pendukung atau asisten, untuk membantu proses observasi.
Resistensi dari Guru:
- Melakukan komunikasi yang transparan dan terbuka dengan guru tentang tujuan dan manfaat dari observasi dan umpan balik.
- Melibatkan guru dalam proses pengembangan instrumen pengawasan dan metode evaluasi untuk meningkatkan keterlibatan dan penerimaan mereka.
Pengembangan Instrumen Pengawasan yang Efektif:
- Melakukan uji coba dan revisi secara berkala terhadap instrumen pengawasan yang dikembangkan.
- Mengumpulkan dan memanfaatkan umpan balik dari guru dan pengawas untuk menyempurnakan instrumen pengawasan agar lebih sesuai dengan kebutuhan di lapangan.