Mengenai Saya

Foto saya
Tabik Pun, Saya Saiful Jamil mari berkolaborasi dan berbagi praktik baik

Selasa, 13 April 2021

RANGKUMAN PERJALANAN Koneksi Antar Materi 3.1.a.8_Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 


Koneksi Antar Materi 3.1.a.8_Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Oleh Saiful Jamil, S.Pd.

Calon Guru Penggerak Kab Tanggamus Angkatan I

Assalamualaikum wr.wb

Salam dan Bahagia

Bapak/ Ibu  Program Pendidikan Guru Penggerak

Guru sebagai seorang yang digugu dan ditiru, merupakan sebuah jargon sekaligus citra yang masih melekat pada setiap pandangan masyarakat. Masyarakat sekolah terutama wali murid hingga kini dan hingga yang akan dating masih menaruh impian yang besar kepada guru dalam memberikan Pendidikan, pengajaran dan bimbingan bagi putera-puterinya, yang ia titipkan pada lembaga-lembaga pendidikan.  Sekolah Sebagai lembaga Pendidikan formal berperan dalam memajukan Sumber Daya Manusia yang di dalamnya terdapat Kegiatan proses belajar mengajar sekalius mendidik, melatih yang teratur dan terencana. Agar kegiatan proses belajar mengajar efektif dan efesien maka harus ada sosok pemimpin  pembelajaraan yang mengatur dan mengelola proses tersebut. Dan kesemuanya itu tentunya selaras dengan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018: Tugas Pokok dan Fungsi Guru dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,.

Dalam impelemntasinya di sekolah, lalu, siapakah Pemimpin yang di maksud? Guru Sebagai Pemimpin (Manager) adalah Motor penggerak bagi muridnya Seorang pemimpin pembelajaran perlu melaksanakan langkah-langkah pengambilan keputusan dalam mengelaborasi dan mengkolaburasi metode pembelajaran yang berpihak pada murid. Pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran yang diambil guru  akan menentukan  arah dan tujuan pembelajaran akan menjadi bermakna bagi anak jika di lakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak hal itu di sebut dengan Well Being ekosistem Pendidikan.

Lalu Bagaimana caranya? Ki Hajar Dewantara dalam filosofinya dapat kita petik bahwa Sistem Among merupakan metode yang sesuai untuk pendidikan karena merupakan metode Pengajaran dan Pendidikan yang berdasarkan pada Asih, Asah dan Asuh (Care and dedication Based on Love ) guru dapat menerapkan Sistem Among dalam Pembelajaran tentu dengan tetap pada filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu dengan memperhatikan dan memosisikan murid pada 2 hal yaitu kodrat alam dan kodrat zaman serta  Triloka Pendidikan.

Patrap Triloka Ki Hajar Dewantara Pada sistem among yaitu :

Ing Ngarso Sung tulodho artinya di depan memberi teladan, dan mecontohkan pengambilan keputusan yang baik. Seorang pemimpin  atau guru haruslah memberikan tauladan yang baik bagi murid dan bagi orang yang di pimpinnya.

Guru menjadi inspirasi pengambilan keputusan dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-hari bagi murid dan warga sekolah di sekitarnya.

Patrap Triloka yang kedua yaitu

Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah membangun kemauan/inisiatif, yaitu Pemimpin atau guru harus bisa bekerjasama dengan orang yang didiknya atau muridnya. Guru membangun dan mempererat hubungan antara guru dengan murid namun dengan norma dan etika pendidikan dalam membangun karsa atau minat siswa sesuai dengan mempertimbangkan keputusan yang telah diambil.

Patrap Triloka yang ketiga Yaitu

Tut Wuri Handayani artinya di belakang, seorang guru harus mampu memberikan dorongan, Guru Sebagai pemimpin berlaku sebagai motivator untuk memotivasi baik instrinsik dan ekstrinsik murid dan mengembangkan setiap potensi yang di milikinya.

Dalam mewujudkan patrap triloka tersebut di atas, tentunya terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi oleh seorang guru. Maka dalam hal ini daya lenting seorang guru sangat dibutuhkan untuk menjawab semua tantangan tersebut. Tantangan harus dihadapi dengan bijak dan dengan cara pengambilan keputusan terhadap setiap tantangan dengan baik dan tepat. Dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, Calon Guru Penggerak bisa saja atau bahkan sering mengalami dan dihadapkan sebuah situasi Dilema Etika maupun Bujukan Moral Sebagai pemimpin pembelajaran di Sekolah. Dalam konteks ini maka seorang guru harus bisa membedakan dilema etika dan bujukan moral, agar dalam pengambilan keputusan dapat diputuskan dengan baik, dengan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan.

Lalu, Apa Bedanya Dilema Etika atau Bujukan Moral?

Dilema Etika Merupakan Situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan.

Sedangkan Bujuk Moral merupakan Situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah .

Di sinilah diperlukan Nilai Guru Penggerak

Nilai tersebut akan sangat mempengaruhi keputusan yang di ambil kemauan diri untuk terus belajar secara mandiri berkolaborasi bersama rekan sejawat yang satu frekuensi dan selalu mencoba berinovasi dan merefle ksi tiap langkah yang telah dilakukan akan menjadi kekuatan dan kompetensi diri untuk mencapai keberpihakan kepada murid. Pengambilan keputusan pembelajaran yang tepat akan menciptakan lingkungan yang positif kondusif aman dan nyaman mencapai arah dan tujuan pembelajaran berikut merupakan 9 langkah pengambilan Keputusan:

1.      Mengenali nilai-nilai yang bertentangan

2.      Menetukan Siapa yang terlibat dalam situasi

3.      Mengumpulkan fakta-fakta

4.      Pengujian Benar atau Salah

5.      Pengujian paradigma

6.      Prinsip resolusi

7.      Investigasi Opsi trilema

8.      Menbuat Keputusan

9.      Meninjau dan merefleksi keputusan

Dalam pelaksanaannya, tentu saja ada hal-hal yang membuat kita dihadapkan pada situasi pilihan antara benar lawan benar, dan benar lawan salah. Dalam Teknik Coaching dikenal dengan istilah Efektif atau tidaknya pengambilan keputusan dapat di lakukan dengan teknik coaching.

Teknik Coaching akan menjawab pertanyaan dalam diri untuk memunculkan potensi diri dalam menyelesaikan situasi yang menimbulkan dilema bagi guru sebagai pemimpin pembelajaran, kesulitan yang terjadi adalah ketika kita menghadapi situasi dilema etika akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti Cinta dan kasih sayang, Kebenaran, keadilan, Kebebasan, Persatuan toleransi, tanggung jawab, dan penghargaan akan hidup Paradigma pada situasi dilema etika yang dapat terjadi dalam pengambilan keputusan yaitu Individu Vs Masyakat, Rasa keadilan Vs Lawan rasa kasihan, Kebenaran Lawan Kesetiaan, dan Jangka pendek Lawan jangka Panjang.

Untuk menyelesaikannya Prinsip pengambilan keputusan yang dapat di pakai guru sebagai acuan dalam mengambil keputusan adalah

Berpikir Berbasis Hasil Akhir dimana segala keputusan di tentukan dengan konsekuensi atau hasil dari suatu tindakan.

Berpikir Berbasis Peraturan

Berpikir Berbasis Rasa Peduli dengan berpikir berbasis rasa kepedulian itulah  Guru mencoba memberikan kesempatan kepada anak untuk merrdeka Belajar. Belajar menjadi sesuatu hal yang menyenangkan dan bermakna di kelas maupun di luar kelas. membuat setiap momen belajar adalah sebuah permainan yang penuh tantangan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya mencoba, menghasilkan sebuah karya yang berguna untuk kita semua. Meyakinkan mereka untuk ikut berlomba dan menginspirasi dunia dengan begitu Niscaya bahagialah mereka karena ingin  di saat pendidik itu hadir dan mereka punya banyak cerita, punya banyak laksana dan punya sejuta karya Mengajarkan anak menghitung itu baik namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik

Salam dan bahagia

Guru penggerak Merrdeka Belajar

 

Kesimpulan

Guru sebagai penuntun, teladan, dan pemimpin pembelajaran, harus mampu meningkatkan kemampuan pengambilan keuputusan dengan mempertimbangkan kebutuhan murid sesuai dengan kodratnya.  Proses coaching berperan penting dalam penghambaan kepada murid dengan cara menerapkan pembelajaran berpihak pada murid.

 


Selasa, 06 April 2021

PROGRAM KERJA PGRI PULAU PANGGUNG 2020

 

PENGURUS CABANG PGRI

KECAMATAN PULAUPANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

PROGRAM KERJA

PC-PGRI PULAUPANGGUNG  MASA BAKTI 2020-2025

 

NO

BIDANG - BIDANG

RENCANA PROGRAM

REALISASI

KET

YA

TIDAK

1

ORGANISASI

1.       Mendata Anggota PGRI

 

 

 

2.       Membuat Kartu Pokok Anggota

 

 

 

3.       Melaksanakan Re-Organisasi PGRI Ranting dan Menetapkan PGRI Ranting

 

 

 

4.       Pembenahan Administrasi PGRI

 

 

 

5.       Melaksanakan rapat PC-PGRI (triwulan)

 

 

 

6.       Melaksanakan kegiatan dalam rangka HUT PGRI dan Hari Besar Nasional

 

 

 

7.       Melanjutkan pembangunan gedung PGRI dan Sarananya Melalui iuran gaji 13 (besaran ditentukan kemudian)

 

 

 

8.       Pengadaaan Sekretariat  dan Sarana Prasarananya (persiapan akreditasi PGRI)

 

 

 

9.       Pengadaan Sekretariat dan sarana prasarana (persiapan akreditasi PGRI)

 

 

 

 

 

 

 

2

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

1.       Menetapkan Iuran Wajib Anggota Rp. 10.000,-/bulan Bagi PNS dan Rp 5.000,- bagi non-PNS terhitung mulai bulan Januari 2021

 

 

 

2.       Memberikan santunan kepada anggota PGRI dengan iuran insidentil, sebesar Rp 10.000 dibagi 4 Orang  jumlah penerima santunan diberikan 1 x dalam setahun dengan ketentuan rincian penerima sebagai berikut:

 

 

 

a.       Anggota PGRI istri/suami yang sakit (termasuk dalam tanggungan) dan diopname di Rumah Sakit lebih dari 3 hari

 

 

 

b.       Anggota PGRI istri/suami yang meninggal

 

 

 

c.       Anggota yang melangsungkan pernikahan pertama

 

 

 

3.       Memberikan santunan kepada anggota PGRI yang Purna Bakti / Pensiun dengan iuran insidentil, sebesar Rp 10.000,-dibagi 2 Orang  jumlah penerima santunan diberikan 1 x dalam setahun

 

 

 

4.       Membantu mengurus kenaikan pangkat anggota PGRI ketika ada masalah

 

 

 

5.       GSG PGRI dapat disewakan untuk umum sesuai penggunaan, dengan rincian :

a.       Resepsi  = Rp 1000.000,-

b.       Rapat      = Rp 500.000,-

Anggaran yang diterima diperuntukan kas PC-PGRI Pulaupanggung

 

 

 

6.       Membuat Laporan Kegiatan dan Keuangan pada setiap rapat PC-PGRI

 

 

 

7.       Amal peduli PAUD untuk Anggota PGRI

 

 

 


 

 

3

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

1.       Menyebarluaskan semua informasi yang datang baik dari pemerintah maupun dari Organisasi PGRI dan KORPRI

 

 

 

2.       Mengupayakan penyebaraluasan informasi kepada PGRI Cabang melalui media masa

 

 

 

3.       Pemasangan wifi ( Koneksitasi internet )

 

 

 

 

 

 

 

4

PENGEMBANGAN KARIER DAN PROFESI

1.       Melaksanakan / mengikuti penataran / seminar pendidikan

 

 

 

2.       Bekerja sama dengan dinas pendidikan kecamatan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kependidikan

 

 

 

3.       Mendukung kader-kader PGRI untuk duduk dipengurusan organisasi profesi (KKG/MGMP/KKKS/MKKS)

 

 

 

 

 

 

 

4.       Bekerja sama dengan SPLP Kecamatan untuk memilih guru kepsek dan pengawas berprestasi tingkat kecamatan/kabupaten/propinsi

 

 

 

5.       Mengupayakan mengajukan guru untuk menerima penghargaan dari pemerintah (Penghargaan Kesetiaan,10 tahun,20 tahun,30 tahun dan lainnya)

 

 

 

 

 

 

 

5

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

1.       Mengupayakan Kader-kader PGRI Perempuan untuk duduk dalam kepengurusan organisasi wanita ( PKK, Darma Wanita, dan lainnya)

 

 

 

2.       Mengupayakan kegiatan dalam meningkatkan keterampilan anggota wanita PGRI

 

 

 

 

 

 

 

6

BIDANG PENDIDIKAN

1.       Berperan aktif untuk meningkatkan mutu pendidikan

 

 

 

a.       Melaksanakan kegiatan lomba cepat tepat antar sekolah / ranting

 

 

 

b.       Melaksanakan lomba kebersihan dan keindahan sekolah (Wiyata Mandala)

 

 

 

c.       Melaksanakan lomba Upacara Bendera

 

 

 

2.       Mengupayakan / mencari lembaga / organisasi selain pemerintah yang dapat memberikan beasiswa kepada peserta didik

 

 

 

3.       Mendukung kelangsungan SMP PGRI

 

 

 

4.       Berperan aktif untuk terlaksananya pengembangan program PAUD

 

 

 

 

 

 

 

7

KEROHANIAN

1.       Melaksanakan kegiatan keagamaan

 

 

 

a.       Mengadakan acara Halal bi Halal

 

 

 

b.       Memperingati hari besar keagamaan

 

 

 

c.       Melaksanakan lomba bernuansa keagamaan

 

 

 

d.       Mengikuti Kegiatan Safari Ramadhan

 

 

 


 

8

PEMBINAAN KESENIAN,KEBUDAYAAN, DAN OLAHRAGA

1.       Melestarikan dan Mengembangkan seni  budaya

 

 

 

2.       Membentuk dan mengaktifkan Club-club Olahraga di setiap ranting

 

 

 

3.       Mengupayakan lomba olahraga antar ranting

 

 

 

4.       Latihan olahraga bersama setiap akhir bulan sekali

 

 

 

5.       Mengadakan study banding ke PC-PGRI lain

 

 

 

6.       Mengadakan lomba seni budaya / hasil karya

 

 

 

 

 

 

 

9

ADVOKASI DAN PERLINDUNGAN HUKUM

1.       Membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh anggota

 

 

 

2.       Mengupayakan rasa aman bagi anggota yang sedang bertugas dalam kepentingan organisasi

 

 

 

3.       Mengusahakan berkoordinasi dengan aparat hukum untuk mengadakan penyuluhan tentang hukum

 

 

 

4.       Menjalin hubungan dengan lembaga hukum dan keamanan yang terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pulaupanggung, 04 Februari 2021

Ketua,                                                                                                                                   Sekretaris,

 

 

 

 

 

DODI ISKANDAR, M.Pd.                                                                                                 SAIFUL JAMIL, S.Pd.

NPA 08080400181                                                                                                          NPA 08080400043

 

 

 

Mengetahui ,

Ka. SPLP Kecamatan Pulaupanggung

 

 

 

 

ALMUHAISIN, S.E.

NIP

 

 


3 Nilai Peningkatan Kinerja Guru

  Nilai Peningkatan Kinerja Guru Berdasarkan inspirasi yang didapatkan, perubahan praktik guru di ruang kelas/satuan pendidikan: Pilihan Bel...