Wednesday, November 20, 2024

Aplikasi Rapot Sekolah: Solusi Digitalisasi Administrasi Pendidikan

 Aplikasi rapot sekolah adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan data nilai, laporan perkembangan siswa, serta administrasi terkait dalam lingkungan pendidikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi, penggunaan aplikasi ini telah menjadi solusi praktis untuk menggantikan proses manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.

Manfaat Aplikasi Rapot Sekolah

Efisiensi Waktu dan Tenaga
Proses pengisian dan pengelolaan rapot yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dapat dikerjakan secara otomatis. Guru hanya perlu memasukkan nilai, dan aplikasi akan menghitung rata-rata, menentukan peringkat, hingga menghasilkan laporan dalam format yang telah ditentukan.


Akurasi Data
Kesalahan dalam perhitungan nilai dapat diminimalkan karena aplikasi menggunakan algoritma yang dirancang untuk memastikan keakuratan hasil.


Kemudahan Akses
Banyak aplikasi rapot sekolah berbasis cloud, sehingga guru, siswa, dan orang tua dapat mengakses informasi secara online kapan saja dan di mana saja.


Pelaporan yang Profesional
Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan template laporan yang rapi dan profesional, sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku.


Keamanan Data
Data siswa tersimpan dengan aman di server yang dilengkapi dengan fitur enkripsi dan sistem keamanan lainnya.
Fitur Utama Aplikasi Rapot Sekolah

Pengelolaan Data Siswa
Aplikasi memungkinkan pengelolaan data siswa seperti biodata, absensi, dan hasil belajar secara terintegrasi.

Penyusunan Nilai dan Rapor
Guru dapat dengan mudah memasukkan nilai harian, tugas, ujian, dan hasil praktik, yang kemudian diolah menjadi rapot.

Dashboard Monitoring
Pihak sekolah dan orang tua dapat memantau perkembangan siswa melalui dashboard yang interaktif.

Integrasi dengan Kurikulum
Beberapa aplikasi telah disesuaikan dengan kurikulum nasional, seperti Kurikulum 2013 (K-13) di Indonesia, sehingga mempermudah penyusunan rapot sesuai standar.

Fitur Cetak dan Digitalisasi Rapot
Selain dicetak, rapot juga bisa diakses dalam format digital untuk efisiensi dan ramah lingkungan.
Contoh Aplikasi Rapot Sekolah Populer

E-Rapor
Dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, E-Rapor dirancang untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013 di berbagai jenjang pendidikan.

SIAKAD (Sistem Informasi Akademik)
Selain untuk pengelolaan nilai, SIAKAD sering digunakan untuk administrasi sekolah secara keseluruhan.

Meskipun menawarkan banyak manfaat, implementasi aplikasi rapot sekolah tidak lepas dari tantangan, seperti:Keterbatasan Teknologi di Sekolah
Tidak semua sekolah memiliki akses ke perangkat komputer atau internet yang memadai.
Kurangnya Pelatihan
Guru dan staf administrasi perlu dilatih untuk menggunakan aplikasi secara optimal.
Masalah Keamanan dan Privasi
Perlindungan data siswa harus menjadi prioritas utama untuk mencegah penyalahgunaan informasi.
Kesimpulan

Aplikasi rapot sekolah adalah inovasi yang membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas administrasi pendidikan. Dengan integrasi teknologi, pengelolaan nilai dan laporan perkembangan siswa menjadi lebih mudah dan akurat. Namun, keberhasilan implementasi aplikasi ini membutuhkan dukungan infrastruktur, pelatihan sumber daya manusia, dan komitmen dari seluruh pihak terkait.

Jika diterapkan dengan baik, aplikasi rapot sekolah tidak hanya bermanfaat bagi guru dan sekolah, tetapi juga memberikan transparansi dan kemudahan akses bagi orang tua serta siswa.

APLIKASI INI GRATIS, TAPI KALAU ADA YANG MAU TRAKTIR NGOPI BOLEH, HEHE SEIKHLASNYA:

Berikut aplikasi lapor berbasis excell dapat diunduh melalui tautan ini : KLIK INI

Wednesday, November 13, 2024

Format Laporan Sekolah

Format laporan SD Negeri 1 Srimenganten Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus yang dibuat oleh kepala sekolah bernama Saiful Jamil, S.Pd. NIP 198508102014061003 dengan format laporan :

Bab I

Pendahuluan

A. Latar belakang masalah

1. Kemampaun Literasi dan Numerasi

2. Kualitas pembelajaran

3. Dampak

4. Solusi

B. Tujuan Penulisan Laporan

C. Manfaat

1. Bagi Guru

2. Bagi Kepala Sekolah

3. Bagi Peserta Didik

4. Bagi Satuan Pendidikan

BAB II IMPLEMENTASI KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan

B. Sasaran Kegiatan

C. Hasil Kegiatan

D. Tantangan / Kendala

E. Solusi Pemecahan Masalah

F. Rencana Tindak Lanjut pada Kegiatan Periode Selanjutnya

BAB III MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring

B. Evaluasi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Lampiran



Contoh yang pernah saya buat sangat serderhana dapat di lihat pada tautan berikut: laporan satuan pendidikan sdanten

Thursday, November 7, 2024

Rakor KS di SDN 1 Muara Dua Tanggal 8 November 2024


Rakor KS

SDN 1 Muara Dua, 08 November 2024

- Pembukaan

- Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan             Mars Tanggamus

- Pembahasan

KSPLP

A. Bapak Supriyatno, M.Pd.

1. Perbaruan foto presiden wakil presiden di kantor dan di kelas sudah dilaksanakan

2. Perbarui papan informasi 

3. Verifikasi aset dipersiapkan

4. ANBK dan Sulingjar tertib dan lancar, kedepan ANBK multimedia dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Syarat untuk jika dapat bantuan minimal siswa 60

5. Tanggamus Run, Minggu, 10 November 2024 

6. SK TPPK cek di situs TPPK segera upload bagi yang belum

7. Drumband diwakili oleh SDN 2 Tekad dan SMPN 1 Pulpa, sudah baik dan maksimal, semoga kedepan semakin baik

8. Pesan Kadis melalui sekdis: Pembelajaran diawali dari sekolah, desa, kecamatan, Kabupaten hingga tingkat Nasional seperti mengenal nama tempat, nama tokoh, data, informasi, dan lain sebagainya yang terintegrasi dan menyisip pada saat proses pembelajaran

9. Tingkatkan kebersamaan dan kekompakkan PTK 

10. Buat teguran tertulis bagi PTK yang tidak disiplin atau pelanggaran kode etik lainnya sebagai bukti untuk diteruskan kepada atasan KS untuk ditindaklanjuti

11. Piket guru untuk dilaksanakan sebaik-baiknya sebagai bentuk pemenuhan tanggungjawab dan kewajiban

12. Hari besar nasional laksakan dan kreasikan di sekolah dengan didampingi guru, murid teratur oleh guru

Pengawas Pembina 

Dedi Supriyadi, S.Pd.SD., M.Pd.

1. Akreditasi 2024 format baru penjadwalannya diambil dari rapor pendidikan tidak selalu sesuai dengan masa aktif akreditasi dan diambil dari dapodik, visitasi akreditasi sudah terlaksana di SDN 1 Sindang Marga dan SDN 2 Sumber Mulya

2. Data dapodik sangat diperhitungkan, maka update data dapodik real sedetail-detailnya, karena berbagai bantuan sarpras dan akreditasipun dilihat dari input dapodik terupdate

3. Update/perbarui keadaan sekolah melalui verval.sp. sesuai dengan keadaan sekarang

4. Perubahan rapor pendidikan dan dapodik yang signifikan dapat pula mendapatkan visitasi akreditasi

5. Rencananya ke depan Arkas dibagi 3 tahap, kode 04 tetap dilaksanakan melalui workshop atau kombel

6. Buat dan cetak banner komunitas belajar untuk kegiatan kode rek 04 

7. Jika mengadakan workshp, maka NS berasal dari asosiasi profesi

8. PMM smt genap 2024 pastikan di akhir bulan November 2024 progres Kinerja guru sudah 100% 

9. Lakukan penilaian seobjektif mungkin bukan berdasarkan Senioritas

10. Pembelajaran Merdeka bukan berarti selalu berteknologi, kembangkan sesuai kemampuan guru

11. Merdeka belajar bukan berarti hilangnya hafalan, PR, mengeja, menulis halus kasar, menulis di papan tulis, dan lain sebagainya.

12. P5 boleh produk, proses, atau pembiasaan, termasuk menyambut siswa

Catatan : buat jadwal p5 sistem blok diakhir smt

KKKS

Bu Armiyati, S.Pd.

Persiapkan verifikasi Aset sebaik-baiknya dan persiapan berbagai peningkatan kompetensi guru berkelanjutan.

Perhatikan RKAS dan sesuaikan dengan kebutuhan prioritas sekolah dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

Naskah soal, Pulau Panggung Tertib dan lancar

Hias kelas agar lebih nyaman

Tambahan :

Sitara menunjukkan keaktifan kita sebagai ASN, lengkapi profil, minat pembiayaan tapera : jika YA diperbolehkan mendapatkan pinjaman

Jika belum dideteksi belum registrasi dan tidak terdaftar silahkan cek data nik pada dapodik hubungi dinas/BKD setempat

Wednesday, November 6, 2024

Cara Registrasi Kepesertaan Tapera Secara Online: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Manfaat Tabungan Perumahan


Program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) adalah inisiatif pemerintah untuk membantu pekerja di Indonesia memperoleh akses perumahan yang layak. Tapera tidak hanya berfokus pada penyediaan tabungan tetapi juga menjadi solusi jangka panjang dalam memiliki hunian. Registrasi kepesertaan Tapera kini bisa dilakukan secara online, yang membuat prosesnya lebih mudah dan efisien.

Mengapa Harus Mendaftar Tapera?

Sebagai pekerja, khususnya dalam sektor formal, mendaftar ke program Tapera memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Tabungan Perumahan Jangka Panjang: Dengan sistem tabungan yang dikelola secara profesional, Tapera memberikan keamanan finansial.
  2. Fasilitas Kredit Perumahan: Peserta yang memenuhi kriteria dapat mengakses fasilitas kredit perumahan.
  3. Persiapan Masa Depan: Tapera adalah investasi untuk masa depan dalam kepemilikan rumah.

Syarat Utama untuk Registrasi Tapera

Sebelum melakukan pendaftaran, pastikan Anda memenuhi persyaratan berikut:

  • Berstatus WNI dengan usia minimal 20 tahun atau sudah menikah.
  • Merupakan pekerja formal atau pegawai BUMN/BUMD.
  • Bersedia menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk iuran bulanan Tapera.

Cara Registrasi Kepesertaan Tapera Secara Online

Untuk melakukan registrasi Tapera secara online, berikut langkah-langkahnya:

1. Kunjungi Situs Resmi Tapera

Akses situs resmi Tapera di https://tapera.go.id. Di halaman utama, pilih opsi “Registrasi Peserta” untuk memulai proses pendaftaran. Situs ini dirancang user-friendly untuk memudahkan navigasi dan mempercepat proses.

2. Masukkan Data Pribadi

Isi data diri dengan lengkap, termasuk nomor KTP, NPWP, alamat email aktif, dan nomor telepon. Pastikan semua data yang diisikan sesuai dengan dokumen resmi untuk menghindari kesalahan verifikasi.

3. Upload Dokumen Pendukung

Unggah dokumen-dokumen pendukung seperti KTP, NPWP, dan bukti status pekerjaan. Setiap dokumen harus diunggah dalam format yang diterima oleh sistem, seperti PDF atau JPG, dengan ukuran file yang disyaratkan.

4. Verifikasi Data dan Konfirmasi Registrasi

Setelah mengisi data dan mengunggah dokumen, periksa kembali semua informasi yang telah dimasukkan. Jika sudah yakin benar, klik tombol “Submit” atau “Kirim” untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Anda akan menerima email konfirmasi setelah data diverifikasi oleh tim Tapera.

5. Pembayaran Iuran Bulanan

Setelah registrasi selesai dan diterima, Anda akan diinstruksikan untuk membayar iuran bulanan Tapera sesuai persentase dari pendapatan. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank atau aplikasi keuangan yang mendukung Tapera.

Keuntungan Menjadi Peserta Tapera

  • Akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR): Peserta yang memenuhi syarat akan lebih mudah mendapatkan akses ke fasilitas KPR dengan suku bunga yang terjangkau.
  • Investasi Jangka Panjang: Tapera merupakan investasi jangka panjang yang menjanjikan karena memberikan perlindungan finansial.
  • Pengelolaan Dana yang Transparan: Dana Tapera dikelola oleh BP Tapera dengan prinsip transparansi.

Tips agar Pendaftaran Tapera Berjalan Lancar

  1. Persiapkan Dokumen dengan Benar: Pastikan semua dokumen pendukung yang dibutuhkan sudah siap dalam format yang sesuai.
  2. Gunakan Koneksi Internet yang Stabil: Koneksi internet yang stabil akan memudahkan proses unggah dokumen dan pengisian data.
  3. Simpan Bukti Pembayaran: Setelah pembayaran iuran, simpan bukti pembayaran sebagai dokumentasi.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Tapera

1. Siapa Saja yang Wajib Terdaftar di Tapera? Semua pekerja di sektor formal diwajibkan mendaftar, terutama yang bekerja di perusahaan atau lembaga pemerintah.

2. Bagaimana Proses Penarikan Dana di Tapera? Dana Tapera bisa ditarik oleh peserta saat sudah memasuki masa pensiun atau memenuhi kriteria tertentu, seperti akan membeli rumah pertama.

3. Apakah Tapera Berlaku untuk Pekerja Informal? Pekerja informal juga bisa ikut serta, namun dengan mekanisme dan persyaratan yang sedikit berbeda.

Link Registrasi : KLIK REGISTRASI

Untuk tutorialnya klik tautan berikut ini : KLIK INI

Prompt AI untuk artikel

 Tulis ulang Artikel yang terdapat di link berikut: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240529072325-4-541977/simak-cara-daftar-tapera-bagi-pemberi-kerja-pekerja-mandiri dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Harus SEO-friendly 2. Menjadi sangat menarik 3. Tambahkan kalimat atau kata hingga artikel mencapai 1.000 kata atau lebih 4. Gunakan kata-kata yang relevan

Sunday, November 3, 2024

Asesmen Kurikulum Merdeka


Sebelumnya, kita cek dulu asesmen  berikut ini : ASESMEN AWAL GURU


Kurikulum Merdeka merupakan langkah inovatif dalam dunia pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dan siswa dalam menentukan cara belajar yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Salah satu aspek penting dari Kurikulum Merdeka adalah asesmen, yang berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi perkembangan dan pencapaian siswa secara holistik. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang asesmen dalam Kurikulum Merdeka, pentingnya, serta berbagai metode yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

Apa Itu Asesmen Kurikulum Merdeka?
Asesmen Kurikulum Merdeka adalah proses evaluasi yang dirancang untuk mengukur kemampuan dan kompetensi siswa berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Berbeda dengan sistem penilaian tradisional yang lebih fokus pada nilai angka, asesmen ini menekankan pada pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna.

Mengapa Asesmen Sangat Penting?
1. Mendukung Pembelajaran Personal

Friday, November 1, 2024

RIWAYAT KURIKULUM DI INDONESIA


Sejarah Kurikulum di Indonesia: Dari Kurikulum 1947 Hingga Kurikulum Merdeka
Pendidikan di Indonesia mengalami banyak perubahan sejak masa kemerdekaan. Salah satu aspek yang terus berkembang adalah kurikulum pendidikan, yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan generasi bangsa di setiap zamannya. Kurikulum di Indonesia telah beberapa kali diperbarui, mulai dari Kurikulum 1947 hingga yang terbaru, Kurikulum Merdeka. Setiap perubahan kurikulum ini memiliki tujuan yang berbeda, namun secara keseluruhan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Mari kita telusuri sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia dan bagaimana setiap kurikulum ini mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah.

Kurikulum 1947: Kurikulum Perdana Pasca Kemerdekaan
Kurikulum 1947 adalah kurikulum pertama yang diberlakukan di Indonesia setelah merdeka dari penjajahan. Disebut juga sebagai "Rencana Pembelajaran 1947," kurikulum ini lebih menekankan pada aspek moral dan pembentukan karakter bangsa. Mengingat Indonesia baru saja merdeka, pendidikan pada saat itu berfokus pada pengembangan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.

Pada masa ini, kurikulum masih sederhana dan mengutamakan nilai-nilai dasar, seperti kejujuran, nasionalisme, dan sikap kerja sama. Kurikulum 1947 bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar menjadi individu yang memiliki cinta tanah air dan kesadaran berbangsa.

Kurikulum 1952: Rencana Pendidikan Nasional
Pada tahun 1952, Indonesia memperkenalkan kurikulum baru yang disebut sebagai "Rencana Pendidikan Nasional." Kurikulum ini menekankan pada aspek pembelajaran yang lebih terstruktur dan terfokus pada kebutuhan bangsa. Rencana Pendidikan Nasional 1952 memprioritaskan pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai nasionalisme, tetapi dengan materi pembelajaran yang lebih sistematis dibandingkan Kurikulum 1947.

Materi pelajaran dalam kurikulum ini mulai mencakup berbagai bidang studi yang lebih luas dan terstruktur. Di sini, pendidikan karakter mulai berkembang untuk mencakup berbagai aspek keilmuan yang relevan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang baru.

Kurikulum 1964: Pendidikan Dasar dengan Penekanan pada "Pancawardhana"
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, muncul Kurikulum 1964 yang berfokus pada konsep "Pancawardhana." Konsep ini memiliki lima aspek utama yang ingin dikembangkan pada peserta didik, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, keterampilan, emosional, dan jasmani. Kurikulum 1964 dirancang untuk menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat secara fisik dan memiliki karakter yang kuat.

Pendidikan pada masa ini juga berupaya untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih beragam, agar siswa bisa berkembang secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupannya.

Kurikulum 1975: Kurikulum yang Sistematis dan Terukur
Selanjutnya, pada tahun 1975, Indonesia memperkenalkan Kurikulum 1975 yang sangat berorientasi pada efisiensi dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Kurikulum ini mengadopsi pendekatan instruksional yang lebih terstruktur, dengan penekanan pada pencapaian tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Salah satu ciri khas dari Kurikulum 1975 adalah digunakannya “Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran” yang sangat rinci untuk para guru.

Kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan pendekatan yang sistematis dan efektif, memastikan bahwa setiap materi pelajaran dapat disampaikan dengan cara yang paling efisien. Namun, karena pendekatan yang sangat terstruktur, Kurikulum 1975 kadang dianggap terlalu kaku dan kurang fleksibel dalam penerapannya di kelas.

Kurikulum 1984: Kurikulum Proses Belajar Mengajar Aktif
Setelah evaluasi terhadap Kurikulum 1975, Kurikulum 1984 diperkenalkan dengan pendekatan yang lebih inovatif. Kurikulum ini dikenal dengan istilah "Cara Belajar Siswa Aktif" atau CBSA. Pendekatan ini mengedepankan partisipasi aktif dari siswa dalam proses belajar, di mana siswa diajak untuk berpikir kritis dan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Guru dalam Kurikulum 1984 tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mandiri. Meskipun metode CBSA mendapatkan tanggapan positif, banyak guru dan siswa yang merasa kesulitan dalam penerapannya karena terbiasa dengan metode pembelajaran yang lebih terstruktur.

Kurikulum 1994: Kombinasi Pendekatan Lama dan Baru
Pada tahun 1994, pemerintah memperkenalkan Kurikulum 1994 sebagai upaya untuk menyatukan pendekatan kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini mencoba menggabungkan pendekatan yang lebih terstruktur dengan prinsip pembelajaran aktif. Namun, banyak pihak menganggap Kurikulum 1994 terlalu padat dan sulit untuk diterapkan secara efektif di kelas.

Dengan jadwal pelajaran yang padat, siswa dan guru seringkali merasa kewalahan. Kurikulum 1994 juga mengedepankan pendidikan moral dan agama sebagai bagian dari pendidikan karakter bangsa.

Kurikulum 2004: Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pada era reformasi, Indonesia memperkenalkan Kurikulum 2004 yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK menekankan pada pengembangan kompetensi individu, dengan tujuan membentuk siswa yang memiliki keterampilan praktis dan kemampuan berpikir yang aplikatif. Kurikulum ini memberikan lebih banyak kebebasan kepada guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

KBK dianggap sebagai kurikulum yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Namun, kurikulum ini juga membutuhkan keterampilan tinggi dari para guru untuk menyesuaikan materi dan metode pengajaran.

Kurikulum 2006: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum 2006 atau yang dikenal sebagai KTSP adalah lanjutan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam kurikulum ini, sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. KTSP bertujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih relevan dan sesuai dengan lingkungan sekitar, dengan harapan siswa dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan di masyarakat.

Pada masa ini, peran guru sangat penting karena mereka harus dapat menyesuaikan materi pelajaran berdasarkan kondisi dan kebutuhan siswa serta lingkungan setempat.

Kurikulum 2013: Kurikulum Berbasis Karakter
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter, keterampilan abad 21, serta pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum ini berupaya untuk mempersiapkan generasi muda agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan di era globalisasi dan teknologi yang berkembang pesat.

Kurikulum 2013 juga mendorong pendekatan tematik integratif pada jenjang pendidikan dasar dan pendekatan saintifik di jenjang pendidikan menengah. Salah satu ciri khas Kurikulum 2013 adalah penilaian yang lebih menyeluruh, meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum Merdeka: Pembelajaran yang Fleksibel dan Adaptif
Kurikulum terbaru yang diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka. Diperkenalkan sebagai respons terhadap perubahan cepat dalam dunia pendidikan, Kurikulum Merdeka menekankan pada kebebasan dalam belajar dan memberikan otonomi lebih kepada guru dan siswa. Kurikulum ini dirancang agar lebih adaptif terhadap kebutuhan peserta didik, dengan tujuan membentuk siswa yang kreatif, inovatif, dan memiliki kemampuan berpikir kritis.

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diberikan pilihan untuk memperdalam materi yang diminati dan sesuai dengan bakatnya, sementara guru memiliki fleksibilitas dalam menyusun rencana pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

Penutup
Sejarah kurikulum di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan selalu beradaptasi dengan perubahan zaman. Setiap kurikulum memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan generasi pada masanya. Dengan Kurikulum Merdeka, diharapkan generasi Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang kreatif, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Perubahan kurikulum ini menggambarkan upaya berkelanjutan untuk memajukan pendidikan Indonesia dan menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi secara positif bagi bangsa dan negara.

KURIKULUM MANA YANG MENURUT BAPAK/IBU GURU PALING MENARIK??


Penerapan Multi-Factor Authentication (MFA) pada Platform ASN Digital BKN

  Penerapan Multi-Factor Authentication (MFA) pada Platform ASN Digital BKN Seiring meningkatnya ancaman siber seperti phishing, pencurian i...