Durasi : 2 JP (90 menit)
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta mampu
mendesain kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD.
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)
Ruang Kolaborasi memberikan ruang
perjumpaan bagi Anda untuk bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sebuah
kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan
pada konteks lokal (budaya) daerah asal Anda. Desain kerangka pembelajaran
yang kontekstual menjadi sebuah langkah awal perubahan dan transformasi diri
untuk membuat perubahan yang konkret di kelas dan sekolah Anda.
Anda bekerja dalam kelompok yang
terdiri dari 5 orang. Hasil desain kerangka pembelajaran yang sesuai dengan
pemikiran KHDl akan dipresentasikan di ruang diskusi virtual untuk mendapatkan
tanggapan dan pertanyaan dari rekan-rekan Anda dan Instruktur.
Instruksi penugasan kelompok
- Anda bekerja dalam kelompok yang terdiri
dari 5 orang.
- Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang:
- Apa hal-hal positif yang telah
anda pelajari dari pemikiran KHD yang juga anda lihat pada budaya di
daerah Anda?
- Sepakati satu hal positif dari
pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/ sekolah Anda?
- Hasil kerangka pembelajaran
sesuai dengan pemikiran KHD dikirimkan pada kegiatan ini,
dan akan dipresentasikan pada pertemuan Refleksi
Terbimbing.
1.
Apa hal-hal positif yang telah anda
pelajari dari pemikiran KHD yang juga anda lihat pada budaya di daerah Anda?
Hal-hal positif yang telah saya
lihat pada budaya di daerah saya adalah;
Sesuai dengan filosofi pendidikan yang digagas
oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ING NGARSO SUNG TULODHO, yaitu di depan memberi
teladan. ING MADYO MANGUN KARSO, yaitu ditengah memberi bimbingan dan TUT WURI
HANDAYANI yaitu di belakang memberi dorongan. Masyarakat yang telah mengenyam
pendidikan tentunya telah menerapkan hal-hal demikian. Seperti seorang kepala
rumah tangga, Pemimpin Desa, Ketua, dan sebagai pribadi telah banyak yang
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, namun pada penerapan trikon,
yaitu kontinyu yaitu berkbebiasaan dengan dan dalam bermasyarakat,
konvergen dengan alam luar, dan akhirnya bersatu dengan alam universal, dalam
persatuan yang konsentris yaitu bersatu namun tetap mempunyai kepribadian
sendiri dengan ketiga filosofi itu
sangat minim bahkan cenderung fluktuatif dan dinamis hal ini mungkin perlu
penguatan dan kontinuitas yang lebih ditingkatkan lagi agar berkibiasaan
melakukan yang lebih baik secara progresif dan menjaduikannya karakter yang tak
dapat dipisahkan sehingga menjadikannya insan yang lebih bijaksana dalam
berkehidupan dan memanusiakan manusia.
Sebagai salah satu contoh yang ada di daerah saya;
a.
Penokohan dan
penyepuhan masih kental terasa, penghormatan dalam upacara dan acara adat masih
mendapatkan perhatian lebih, missal dalam berikirim makanan, maka tokoh ataupun
sepuh yang diistimewakan dalam rangka penghormatan,
b.
Tokoh ataupun
sepuh yang dituakan selalu menjadi pemberi contoh dalam berbagai hal,
diantaranya dalam pengurusan jenazah yang dituakan memberikan contoh dan
mengkaderisasi tentang adab pengurusan jenazah,
c.
Tokoh ataupun
sepuh selalu dituakan dalam hal menjadi pembiaca atau pengantar ataupun
pembukaan acara adat ataupun sacral lainnya sebagai bentuk pemberian nasihat
kepada masayarakat.
2.
Sepakati satu hal positif dari
pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/ sekolah Anda?
Hal positif yang akan diterapkan di
kelas adalah mewujudkan Susana belajar dengan ketiga filosofi di atas dan
dengan diiringi upaya penerapan trikon.
1.1..a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran KHD
Bapak/Ibu
Guru Calon Guru Penggerak,
Kerangka
Filosofis ‘Merdeka Belajar’ mengacu pada 7 Profil Pelajar Pancasila,
yaitu: Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia,
Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis, dan Mandiri.
Anda mengembangkan kerangka filosofis ‘Merdeka Belajar’ dengan tujuan utama
yaitu ‘Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’.
Tujuan utama Pendidikan Nasional Indonesia sejalan dengan
pemikiran KHD yaitu pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan
persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya. Oleh sebab itu, segala upaya yang Anda
lakukan saat ini adalah persiapan pelajar Indonesia menjadi masyarakat global
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam konteks lokal Indonesia.
Instruksi
penugasan kerja kelompok
- Pilih satu ‘Profil Pelajar Pancasila’
dalam mengembangkan kerangka ‘Merdeka Belajar’
- Identifikasi sumber daya dan potensi
(minimal 3 potensi) yang dimiliki oleh sekolah dan kelas Anda yang
mendukung ‘Merdeka Belajar’,
- Alur kerangka ‘Merdeka Belajar’ adalah
sebagai berikut:
- Tujuan Utama: ‘Pelajar Indonesia
merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’
- Profil Pelajar Pancasila:__________(tuliskan
profil pilihan kelompok)
- Kompetensi Pelajar Pancasila:
__________ (tuliskan kompetensi yang diharapkan dari Profil
Pelajar Pancasila yang dipilih kelompok)
- Indikator Ketercapaian:
____________________
- Elaborasi hingga pelaksanaan konkret di
sekolah dan kelas Anda:
f.
Apa yang akan dilakukan
untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
g.
Mengapa memilih Profil
Pelajar Pancasila yang dipilih?
h.
Bagaimana mencapai Profil
Pelajar Pancasila yang dipilih?
i.
Siapakah para pihak yang
terlihat dan bagaimana peran mereka?
Buatlah desain kerangka
filosofis ‘Merdeka Belajar’ sesuai dengan kesepakatan kelompok. Desain dapat
berupa infografis, poster, animasi, presentasi dll.
1 Profil
Pelajar pancasila "Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak
Mulia,"
Potensi :
Tempat Ibadah, Lingkungan, Warga Sekolah
Tujuan
Utama ‘Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’
Profil
Pelajar Pancasila
1.
Bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berakhlak
Mulia
3. Kreatif,
4. Gotong
royong
Kompetensi
Pelajar Pancasila
1.
Bertaqwa kepada Tuhan YME
Peserta
didik diajarkan pembiasaan melaksanakan berdoa sebelum belajar
Membaca
kitab suci sebelum belajar dan menghafalkannya
Membiasakan
beriibadah bersama di lingkungan sekolah dengan bimbinga guru
2. Berakhlak
Mulia
Peserta
didik diajarkan bertatakrama, sopan santun, pembiasaan 5S, adab dalam beberapa
kegiatan positif
3. Kreatif,
Mengembangkan
kreatifitas siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa
4. Gotong
royong
Pembiasaan
melakukan kegiatan krida ataupun kerja bhakti dengan terprogram di lingkungan
sekolah dan dalam masyarakat
Indikator
Pelajar Pancasila
1.
Bertaqwa kepada Tuhan YME
Peserta
didik mampu melaksanakan pembiasaan melaksanakan berdoa sebelum belajar
Peserta
didik mampu melaksanakan pembiasaan membaca kitab suci sebelum belajar dan
menghafalkannya
Peserta
didik mampu melaksanakan pembiasaan melaksanakan pembiasaan beriibadah
bersama di lingkungan sekolah dengan bimbinga guru
2. Berakhlak
Mulia
Peserta
didik mampu melaksanakan pembiasaan bertatakrama, sopan santun, pembiasaan
5S, adab dalam beberapa kegiatan positif
3. Kreatif,
Peserta
didik mampu melaksanakan pembiasaan kreatifitas siswa sesuai dengan bakat
dan minat siswa
4. Gotong
royong
Peserta
didik mampu melaksanakan pembiasaan melakukan kegiatan krida ataupun kerja
bhakti dengan terprogram di lingkungan sekolah dan dalam masyarakat
a. Apa
yang akan dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
-
Membiasakan berdo'a sebelum dan sesudah PBM
-
Membiasakan pembimbingan ibadah bersama di sekolah
-
Membiasakan membaca kitab suci dan menghafal bacaan
b.
Mengapa memilih Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
-
Pembelajaran yang dilaksanakan masih dalam konteks yang mudah dan biasa dekat
dengan siswa
c. Bagaimana
mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
Profil
harus dilakukan secara kontinyu dan kosnsisten dan dilakukan dengan cara
menekankan penglaman dengan mengalami
d.
Siapakah para pihak yang terlihat dan bagaimana peran mereka?
-
Pihak yang terlibat
1. Kepala
Sekolah sebagai pemegang kebijakan
2.
Pengawas sekolah sebagai nara sumber kebijakan
3.
Komite sebagai perwakilan masyarakat
4.
Orang tua peserta didik sebagai pemegang peran penting dalam pendidikan yang
bersentuhan langsung dengan peserta didik dalam keseharian
5.
Guru sebagai fasilitator dalam menunjang, mengarahkan, membimbing siswa dalam
berbagai kegiatan terkait profil siswa
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah memberikan komentarnya