https://saweria.co/jamilsaiful

Wajah Baru Pendidikan 2025: Mengupas Deep Learning, Koding, dan Masa Depan Guru




Wajah Baru Pendidikan 2025: Mengupas Deep Learning, Koding, dan Masa Depan Guru

Oleh: Saiful Jamil
Dunia pendidikan Indonesia di penghujung tahun 2025 tengah menyaksikan pergeseran besar. Bukan lagi sekadar ganti menteri ganti kurikulum, melainkan upaya penguatan substansi pembelajaran yang lebih tajam. Sebagai praktisi yang mengamati dinamika ini, saya melihat ada tiga pilar utama yang sedang menjadi sorotan: kebijakan pembelajaran mendalam, digitalisasi melalui Koding/AI, dan penguatan peran guru.
1. Revolusi Pedagogi: Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Pemerintah secara resmi memperkenalkan arah baru melalui Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025. Fokus utamanya bukan pada banyaknya materi, melainkan kualitas pemahaman.
  • Dasar Kebijakan: Kebijakan ini menekankan prinsip Mindful, Meaningful, dan Joyful. Tujuannya agar siswa tidak hanya menghafal, tetapi mencintai proses belajar.
  • Gap & Tantangan: Terjadi mispersepsi di lapangan. Banyak guru yang menganggap "Pembelajaran Mendalam" adalah istilah teknis AI, padahal ini adalah pendekatan pedagogis. Tantangannya adalah meratakan pemahaman ini ke seluruh pelosok negeri.
  • Solusi: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah menginstruksikan pengaktifan "Hari Belajar Guru". Ini adalah waktu khusus di mana guru fokus meningkatkan kapasitas diri tanpa dibebani tugas mengajar atau administrasi harian.
2. Literasi Masa Depan: Mapel Koding dan AI (KKA)
Mulai tahun ajaran 2025/2026, koding dan kecerdasan artifisial bukan lagi sekadar kursus tambahan, melainkan mata pelajaran pilihan yang diakui secara nasional.
  • Dasar Kebijakan: Penyiapan generasi emas melalui integrasi Koding dan AI dalam struktur kurikulum nasional untuk tingkat SD (kelas 5) hingga SMA.
  • Gap & Tantangan: Kesenjangan infrastruktur masih menjadi "hantu" utama. Tidak semua sekolah memiliki laboratorium komputer yang mumpuni. Selain itu, ketersediaan guru yang menguasai koding masih sangat terbatas.
  • Solusi: Pemerintah mendorong penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai modul mandiri bagi guru untuk mempelajari dasar-dasar KKA sebelum diajarkan kepada siswa.
3. Kesejahteraan dan Kinerja: Paradigma Baru 2025
Efektivitas kebijakan sangat bergantung pada kesejahteraan dan kesehatan mental sang pendidik.
  • Dasar Kebijakan: Implementasi Sistem Pengelolaan Kinerja Guru 2025 yang lebih ramping dan berorientasi pada dampak pembelajaran di kelas, bukan sekadar unggah dokumen.
  • Gap: Masih adanya jarak antara ekspektasi administrasi digital dengan realitas beban kerja guru di lapangan yang sering kali melampaui jam kerja resmi.
  • Solusi: Percepatan sertifikasi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan seleksi PPPK terus digencarkan untuk memastikan status dan penghasilan guru tetap terjaga di tengah tuntutan inovasi yang tinggi.
Kesimpulan
Tahun 2025 adalah tahun pembuktian. Kebijakan "Pembelajaran Mendalam" dan "Koding-AI" hanya akan menjadi jargon jika tidak dibarengi dengan keberanian untuk memangkas administrasi dan memberikan ruang napas bagi guru. Pendidikan yang bermutu dimulai dari guru yang terdidik, sejahtera, dan bahagia.

Referensi Utama:
  1. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. (2025). Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pembelajaran Mendalam.
  2. Platform Merdeka Mengajar. (2025). Modul Pelatihan Mandiri Guru.
  3. Pusat Informasi Guru. (2025). Pembaruan Sistem Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah 2025.
  4. BKN & Kemendikbud. (2025). Informasi Seleksi CASN PPPK Guru.


Komentar