Mas Menteri sapaan akrab Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia telah meresmikan Kurikulum Merdeka pada Februari 2022. Kurikulum tersebut bukan berarti menggantikan kurkulum 2013 yang selama ini telah berjalan, tetapi lebih mempertegas dan lebih lebih memperjelas arah tujuan pendidikan. Berdasarkann penelitian yang telah dilakukan PISA dan TIMSS bahwa Indonesia mengalami penurunan dan peringkat jauh dari harapan di dunia. Terlebih masa pandemi menyebabkan learning lost pada siswa yang selama ini terjadi.
Melalui Kurikulum Merdeka, para siswa dimerdekakan dengan memilih sendiri kebutuhan belajar dan sesuai dengan minatnya. Dengan demikian, mereka menjadi lebih fokus dalam menyerap ilmu dan informasi. Hingga akhirnya kemampuannya telah dipupuk sejak dini.
Pembaruan kurikulum merdeka menjadikan tim Kemendikbud membuat sebuah rancangan sistem belajar yang baru dan lebih relevan untuk para siswa. Salah satunya yakni pembelajaran berbasis proyek.
"Salah satu karakteristik kurikulum prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe (merdeka), sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah," jelas Supriyanto selaku Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbud Ristek pada Senin (17/1/2022).
Pengadaan pembelajaran proye ini dianggap penting guna mengembangkan karakter siswa. Sebab, mereka akan diberi kesempatan untuk memulai pengalaman (experiential learning).
untuk lebih jelasnya silahkan klik tautan berikut:
Saya sepakat dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe (merdeka), sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah
ReplyDeleteSalam merdeka belajar 👍